Workshop Self Awareness & Personal Development Workshop PELITA Gadjah Mada 2025

Workshop Self Awareness & Personal Development Workshop PELITA Gadjah Mada 2025

Pada perjalanan menuju kepemimpinan yang efektif dan bermakna, langkah pertama yang perlu diambil adalah memiliki pemahaman yang mendalam tentang diri sendiri. Dalam hal ini, kesadaran diri (self-awareness) bukan hanya sebatas mengenali potensi, kekuatan, dan kelemahan, tetapi juga mencakup pemahaman terhadap nilai-nilai yang ada dalam diri seseorang serta bagaimana hal itu mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain. Kesadaran diri menjadi pondasi utama dalam menghadapi tantangan, mengambil keputusan yang tepat, dan membangun hubungan yang lebih otentik dan bermakna.
Universitas Gadjah Mada melalui Subdirektorat Pengembangan Karakter Mahasiswa telah menyelenggarakan workshop Self Awareness & Personal Development pada 15 Maret 2025 sebagai bagian dari Program Akselerasi Kepemimpinan Strategis Mahasiswa, yang bertujuan untuk memberikan mahasiswa keterampilan dasar dalam memahami diri mereka sendiri dan mengembangkan kualitas kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Workshop ini diharapkan dapat memberikan mahasiswa pemahaman yang lebih dalam mengenai sikap proaktif, empati, loyalitas, integritas, ketangguhan, serta adaptasi, yang pada akhirnya akan membentuk pribadi yang lebih percaya diri dan siap untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan akademis maupun profesional.

Workshop diselenggarakan di Fakultas Peternakan ini dimulai dengan sesi pembukaan yang dipandu oleh fasilitator, yang kemudian memperkenalkan trainer serta memberikan prolog mengenai tujuan dari kegiatan ini. Ice breaking yang dilakukan di awal bertujuan untuk mencairkan suasana dan menyiapkan peserta agar lebih terbuka dalam mengikuti rangkaian sesi yang ada. Melalui sesi ini, para mahasiswa diberikan pemahaman mengenai pentingnya refleksi diri dalam proses pengembangan diri dan kepemimpinan.
Sesi pertama yang bertajuk Leadership Reflection memberikan peserta kesempatan untuk merenungkan berbagai pengalaman pribadi mereka melalui tayangan video Facing the Giants, yang menampilkan adegan mengenai seorang pelatih yang menantang salah seorang pemainnya untuk melewati batas kemampuan dirinya. Melalui adegan tersebut, peserta diajak untuk memahami bahwa kesadaran diri bukan hanya soal mengetahui siapa kita sekarang, tetapi juga tentang menyadari potensi yang belum kita manfaatkan. Hal ini menjadi pelajaran yang sangat penting dalam mengatasi keterbatasan yang sering kali dibatasi oleh pola pikir kita sendiri.

Selain itu, dalam sesi ini, mahasiswa diinstruksikan untuk mengisi Kertas Kerja Refleksi Kepemimpinan, yang berisi penilaian terhadap nilai-nilai kepemimpinan seperti proaktif, empati, integritas, serta sikap lainnya yang dapat membentuk karakter seorang pemimpin. Aktivitas ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenali bagaimana nilai-nilai tersebut berperan dalam kehidupan sehari-hari mereka, serta bagaimana mereka dapat meningkatkan sikap proaktif dan empati dalam pengambilan keputusan.
Sesi kedua berfokus pada penulisan Inspiring Letter, yang dirancang untuk membangun empati antar sesama peserta. Dalam sesi ini, mahasiswa diminta untuk bertukar hasil Kertas Kerja Refleksi Kepemimpinan dan menulis surat inspiratif untuk temannya berdasarkan apa yang telah mereka refleksikan. Surat ini dapat berisi motivasi, apresiasi, atau saran yang berguna bagi perkembangan pribadi teman mereka. Aktivitas ini tidak hanya meningkatkan empati, tetapi juga memberikan dukungan moral yang dapat meningkatkan kesadaran diri dan membantu peserta melihat diri mereka dari perspektif orang lain.
Sesi terakhir dari workshop ini adalah refleksi dan simpulan, di mana mahasiswa diminta untuk menuliskan wawasan dan perasaan mereka setelah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Proses refleksi ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk meresapi semua pembelajaran yang telah didapat, serta mengidentifikasi perubahan atau perkembangan yang terjadi dalam diri mereka. Sebagai tindak lanjut, mahasiswa juga diberikan tugas untuk menuliskan Gratitude Journal selama tiga hari berturut-turut, yang bertujuan untuk memperkuat pola pikir positif dan kesadaran diri dengan menghargai hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.Dengan memahami diri sendiri, mahasiswa dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijak, mengarahkan potensi mereka ke arah yang positif, serta membangun hubungan yang lebih otentik dengan orang lain. Workshop ini berhasil memberikan mahasiswa kesempatan untuk melakukan refleksi diri yang mendalam dan mengembangkan keterampilan yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Secara keseluruhan, kegiatan ini memberikan wawasan yang sangat berharga bagi para mahasiswa tentang bagaimana cara meningkatkan kesadaran diri mereka dan bagaimana nilai-nilai kepemimpinan dapat diterapkan dalam kehidupan mereka. Dengan kesadaran diri yang lebih baik, mahasiswa diharapkan dapat menjadi pemimpin yang tidak hanya sukses dalam kariernya, tetapi juga mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar mereka.

Leave A Comment

Your email address will not be published.

*