Sebagai upaya komitmen Universitas Gadjah Mada dalam mengurangi produksi sampah, inovasi diterapkan dalam penyelenggaraan upacara pembukaan dan penutupan PIONIR Gadjah Mada 2024. Wadah konsumsi bagi tamu undangan yang biasanya menggunakan kardus, kali ini digantikan dengan wadah tradisional ramah lingkungan, yaitu besek.
Selama enam hari pelaksanaan kegiatan PIONIR Gadjah Mada 2024, setiap fakultas diimbau untuk mengurangi produksi sampah dengan mengganti tempat makan siang yang biasanya menggunakan kardus, berganti menggunakan piring dan kotak makan siang. Beberapa fakultas berkolaborasi dengan komunitas Lokalogi oleh Pramuka UGM yang memberikan edukasi kepada mahasiswa baru untuk memilah-milah sampah serta membantu pengolahan sampah sisa makanan menggunakan Maggot. Upaya ini diharapkan dapat membantu mengatasi persoalan sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta, serta dapat memberikan edukasi untuk peduli terhadap lingkungan kepada mahasiswa baru.
Para Mahasiswa baru juga diberikan edukasi mengurangi produksi botol plastik dengan membiasakan membawa tumblr yang bisa diisi ulang menggunakan air Toyagama. Kebijakan ini merupakan upaya nyata dari seluruh civitas akademika UGM dalam mendukung gerakan pengelolaan dan pengurangan sampah.
Langkah inovatif ini diambil sebagai upaya Universitas Gadjah Mada bukan hanya sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan, tetapi juga untuk memberikan pendidikan karakter pengolahan sampah kepada mahasiswa baru supaya bisa peka terhadap persoalan lingkungan dan menerapkan nilai-nilai keberlanjutan dengan memilah sampah dan membawa botol minum dalam kehidupan sehari-hari.