Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) sebagai kegiatan orientasi kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi dibuka (6/8) oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. Dalam upacara pembukaan yang dilaksanakan di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana tersebut, beliau menuturkan bahwa mahasiswa baru UGM merupakan generasi unggul yang diterima dengan tingkat selektivitas rata-rata 5,3 persen. “Kita harus bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah dipertemukan di kampus perjuangan. UGM sebagai Universitas Nasional tertua di Indonesia, lahir dan berkembang bersama sejarah bangsa. UGM memiliki dua garis perjuangan sebagai mandat pendiriannya, yaitu bekerja untuk kemanusiaan dan berjuang untuk pembangunan nasional,” tuturnya. Beliau juga menuturkan bahwa menjadi mahasiswa UGM tidak hanya perlu memiliki prestasi akademik yang baik, melainkan juga harus menerapkan karakter SANG JUARA (Santun, Adil, Nasional, Gembira, Jujur, Unggul, Amanah, Religius, dan Andal) dalam kehidupan sehari-hari.
Simbolisasi penerimaan resmi mahasiswa UGM angkatan tahun 2018 dilaksanakan dengan penyematan jas almamater kepada mahasiswa termuda, mahasiswa asal daerah terluar, mahasiswa perwakilan bidik misi, mahasiswa difabel, dan mahasiswa asing. Pada kesempatan ini juga diberikan pula penghargaan kepada 19 orang mahasiswa berprestasi periode Mei – Juli 2018. Dalam acara ini, hadir Prof. Dr. Moh. Mahfud MD yang menyampaikan Orasi Kebangsaan di depan 9.128 mahasiswa baru UGM. “Kalau Tuhan mau, Ia akan menciptakan manusia satu jenis saja. Namun, Tuhan menciptakan kita berbeda-beda. Oleh karena itu, kalau saudara memiliki Tuhan dengan agama apapun maka bersatulah kita dengan perbedaan tersebut,” tutur mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini. Upacara pembukaan ini turut dimeriahkan oleh Sanggar Kesenian Aceh (SAKA), GMRT, Gama Force, seni bela diri Yongmodoo, dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Setelah upacara pembukaan, mahasiswa baru dikelompokkan dalam gugus dan melakukan kegiatan pembelajaran dengan tema Nusantaraku yang membahas tentang kekayaan budaya, ras, suku, dan bahasa di Indonesia. Pembelajaran ini dilakukan agar mahasiswa baru mengenal potensi dan keunikan berbagai macam daerah di Indonesia, mampu memahami pentingnya menjaga diri dari sikap radikal, dan dapat mencari alternatif solusi mencegah radikalisme di lingkungan sekitar mereka. Dalam sesi ini mahasiswa baru juga diajak untuk memaknai nilai-nilai Pancasila, mengenal faktor-faktor penyebab korupsi, bentuk-bentuk korupsi yang mungkin terjadi di wilayah kampus, dan mempelajari sikap untuk tidak melakukan tindakan korupsi di lingkungan kampus dengan membangun integritas akademik.
Tema selanjutnya ialah UGM Dahulu, Kini, dan Nanti yang mengenalkan mahasiswa baru tentang nilai-nilai ke-UGM-an, sejarah Universitas Gadjah Mada, filosofi nama dan jati diri UGM, memahami Pancasila sebagai jiwa UGM, dan kontribusi serta sumbangsih UGM bagi negeri, baik dalam bidang IPTEK, pengabdian masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mahasiswa baru juga diharapkan mampu memahami Statuta Universitas Gadjah Mada, visi dan misi UGM, struktur organisasi dan tata kelola UGM, serta rencana strategis UGM. Tema terakhir di hari pertama ialah sarana prasarana UGM serta Safety, Health, and Environment (SHE). Sarana dan prasarana yang ada di UGM perlu diperkenalkan kepada mahasiswa baru sehingga dapat dipergunakan dengan baik sesuai fungsinya. SHE juga perlu diketahui oleh mahasiswa baru sehingga mampu menerapkan prinsip kesehatan dan keselamatan.
Pada hari kedua, mahasiswa baru melaksanakan kegiatan pembelajaran tentang transformasi menjadi mahasiswa yang meliputi tata perilaku mahasiswa, pengenalan aturan akademik, dan etika komunikasi. Dalam kesempatan tersebut, dibahas pula Program Unggulan UGM seperti mahasiswa berprestasi, program beasiswa, Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), PIMNAS, dan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Kegiatan pembelajaran selanjutnya membahas tentang organisasi mahasiswa dengan pembahasan terkait Peraturan Rektor Tata Laksana Ormawa. Di akhir sesi, mahasiswa baru melakukan role play yang bertemakan Pendidikan dan Antikorupsi guna mengukur seberapa jauh mereka memahami suatu isu kontemporer di Indonesia. Kedua isu ini merupakan implementasi dari tema PPSMB UGM 2018, yakni integritas akademik. Beberapa aktivitas diterapkan guna mengasah kreativitas mahasiswa baru dalam merancang sebuah konsep sebagai upaya menyongsong Indonesia Emas.
Selain diberikan kesempatan untuk mengenal lingkungan di tingkat Universitas, kegiatan PPSMB juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk lebih mengenal Fakultas mereka. Kegiatan di Fakultas dilaksanakan pada hari ketiga (8/8) dan keempat (9/8) dengan agenda dan materi yang difasilitasi oleh masing-masing Fakultas/Sekolah Vokasi. Dalam kegiatan ini juga diharapkan mahasiswa semakin mantap dengan program studi yang akan dijalaninya.
Di hari ke-5 PPSMB UGM 2018 (10/8), mahasiswa baru kembali ke gugus dan belajar tentang bagaimana menjadi pembelajar sukses. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat mahasiswa baru memiliki paradigma berpikir yang tepat dan siap menghadapi berbagai dinamika Perguruan Tinggi. Mahasiswa baru juga diharapkan mengerti arti pentingnya integritas akademik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sebagai mahasiswa. Pada akhirnya, diharapkan mahasiswa baru dapat menjadi pribadi tangguh dalam menghadapi tantangan dan masalah. Mahasiswa baru juga diharapkan mampu memahami keberagaman dan memiliki kepedulian sosial untuk membantu orang lain. Mereka diberikan kesempatan untuk mengajukan rancangan kegiatan action plan yang akan direalisasikan setelah kegiatan PPSMB UGM.
Upacara penutupan PPSMB UGM 2018 (11/8) dilaksanakan di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana. Upacara ini dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dr. Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc. yang menyampaikan Orasi Kebangsaan. Dalam kesempatan tersebut, beliau berpesan agar mahasiswa baru UGM jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan untuk belajar di UGM. Ia juga menekankan kepada mahasiswa baru untuk tidak segan bergaul dengan masyarakat sehingga mampu belajar ilmu kehidupan yang berakar dari budaya ketimuran. Sementara itu, Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono M.Eng, Ph.D., dalam sambutan penutupnya berpesan kepada mahasiswa baru untuk selalu menghindari paham-paham radikalisme dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Dalam penutupan PPSMB tahun ini, mahasiswa berprestasi UGM periode 2017/2018 yakni Angelo A. Wijaya (FISIPOL) dan Luthfiana P. (Sekolah Vokasi) turut menampilkan puisi dan orasi di depan mahasiswa baru. Di akhir acara, mahasiswa baru membentuk formasi Merah Putih serta formasi bertuliskan Bersatu Nusantara Indonesia Jaya. Formasi ini memiliki tujuan untuk membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan NKRI seperti sumpah Mahapatih Gadjah Mada.