Minggu (11/3) telah dilaksanakan salah satu rangkaian kegiatan dari Sahabat Percepatan Peningkatan Kepemimpinan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (SP2KM UGM) dan Program Mahasiswa Wirausaha Universitas Gadjah Mada (PMW UGM) 2018, yakni advanced thinking skills (ATS). Sama halnya dengan training
workshop special management skills (SMS), kegiatan kali ini terdiri dari 2 sesi, yakni kelas besar dan pelatihan kelas kecil.
Pada sesi kelas besar, narasumber Megarini Puspasari (founder Hoshizora Foundation) bercerita bagaimana beliau membuat sebuah keputusan besar agar lembaga yang didirikan beliau menjadi lembaga profesional berbasis social-enterprise. Beliau memiliki prinsip untuk terus bekerja sehingga dapat membuktikan bahwa apapun yang dilakukan adalah bermanfaat untuk sekitarnya. “Apabila bertumpu pada orang-orang yang positif dan bersemangat untuk meraih impian, maka kita akan termotivasi untuk meraih impian juga. Jadi orang sukses itu mudah, fokuslah pada hal-hal yang penting. Caranya adalah dengan memiliki tim yang solid. Sebagai leader, fokuslah hanya pada hal-hal yang penting,” tutur Megarini.
Sesi berikutnya adalah sesi pelatihan di kelas kecil dimana terdapat penyampaian materi oleh narasumber dari Subdirektorat Pengembangan Karakter Mahasiswa UGM. Selanjutnya, peserta SP2KM UGM dan PMW UGM 2018 berdiskusi mengenai bagaimana caranya agar dapat berpikir kritis, kreatif, dan strategis. Berpikir kritis adalah ketetapan yang hati-hati untuk menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap suatu pernyataan, serta berhubungan dengan tingkat kepercayaan dengan mana kita menerima atau menolaknya (Critical Thinking oleh Moore & Parker). Berpikir kreatif adalah segala sesuatu yang terkait dengan kelancaran ide dan keluwesan gagasan untuk menemukan alternatif penyelesaian masalah yang terdiri dari aspek originality, fluency, flexibility, serta elaboration. Berpikir strategis adalah kemampuan individu dalam mengembangkan strategi khusus untuk perencanaan dan arah operasi-operasi skala besar dengan melihat proyek itu dari semua sudut yang mungkin (De Porter & Hernacki, 1992). Diharapkan peserta dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sebagai seorang mahasiswa.