Kuliah Umum Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) 2018 dilaksanakan pada Selasa (2/9) di Grha Sabha Pramana UGM. Kegiatan ini diikuti oleh 3.559 mahasiswa pascasarjana UGM 2017-2018 yang berasal dari 18 Fakultas dan 1 Sekolah Pascasarjana. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng. D.Eng. (Rektor Universitas Gadjah Mada) menyampaikan sambutan dan mengisi kuliah umum dengan tema “Penanaman Jati Diri UGM bagi Mahasiswa Pascasarjana”. Dalam pemaparannya, beliau menegaskan bahwa mahasiswa pascasarjana perlu mengamalkan jati diri UGM sebagai universitas nasional pertama setelah kemerdekaan Bangsa Indonesia. Sejak berdirinya, UGM memiliki dua garis perjuangan, yakni bekerja untuk kemanusiaan dan berjuang untuk pembangunan nasional.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen. Pol. Suhardi Alius, M.H. mengajak mahasiswa pascasarjana UGM untuk selalu waspada terhadap penyebaran paham radikalisme yang dapat terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan kampus. Beliau memaparkan bahwa paham radikalisme dapat dengan mudah diidentifikasi melalui sikap intoleran yang dimiliki seseorang. Di sisi lain, toleransi dapat dibangun dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan Republik Indonesia yang terangkum dalam Pancasila. Pada sesi berikutnya, Kepala Subdirektorat Urusan Internasional UGM, I Made Andi Arsana, Ph.D. memberikan pemaparan tentang “Tanggung Jawab Pengembangan IPTEK dan Kompetisi bagi Mahasiswa Pascasarjana”. Beliau berharap mahasiswa pascasarjana UGM dapat bertanggung jawab terhadap ilmu pengetahuan yang akan mereka peroleh. Setiap pengembangan ilmu pengetahuan harus memiliki aspek kemanusiaan yang jauh melampaui kepentingan pribadi.