Universitas Gadjah Mada Resmi Menyelenggarakan Grand Opening KMMI 2021

Universitas Gadjah Mada Resmi Menyelenggarakan Grand Opening KMMI 2021

Universitas Gadjah Mada secara resmi membuka pelaksanaan course Kredensial Mikro Mahasiswa Indoensia (KMMI) melalui Subdirektorat Pengembangan Karakter Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan pada Sabtu, 21 Agustus 2021 yang dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meetings dan streaming kanal YouTube Pengembangan Karakter Mahasiswa UGM. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Indonesia Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D, Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. R. Suharyadi, M.Sc., serta diikuti oleh seluruh dosen pengampu dan peserta KMMI UGM, baik mahasiswa UGM maupun mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Indonesia. Program KMMI UGM 2021 bekerja sama dengan sejumlah mitra, seperti Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT. Taman Wisata Candi, PT. Yosugi Media Group, PT. Japfa Comfeed Indonesia, PT. Pertamina Persero, PT. Mundipharma Healthcare Indonesia, PT. Kaltim Methanol Industri dan PT. Pharma Metric Labs.

Kegiatan dibuka dengan seremoni mendengarkan lagu Indonesia Raya dan Himne Gadjah Mada. Dilanjutkan dengan penyampaian pesan kepada peserta KMMI UGM. “Program KMMI merupakan bagian dari Program Kampus Merdeka esensintya adalah memberikan ruang bagi seluruh mahasiswa untuk mengembangkan potensi melalui berbagai macam pengalaman dari berbagai sumber yang berasal dari berbagai sumber, dengan siapapun, dan media apa pun. Silakan membangun jejaring, membangun kerja sama, membangun kolaborasi dengan mahasiswa lintas perguruan tinggi dalam proyek-proyek kolaborasi yang dapat dibangun dalam semangat Kampus Merdeka-Merdeka Belajar. Salah satu yang juga penting dalam Kampus Merdeka adalah semangat gotong royong, Bhinneka Tunggal Ika, dan bersama-sama kita bangun Indonesia yang lebih baik lagi sebagai sumber manusia unggul untuk Indonesia jaya.” ungkap Prof. Ir. Nizam.

Dr. R. Suharyadi memaparkan mengenai laporan pendaftaran KMMI bahwa jumlah pendaftar KMMI UGM 2021 yang diterima sejumlah 1.000 pendaftar dari total 5.166 mahasiswa yang mendaftar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Total peserta yang diterima sejumlah 1.000 peserta dengan komposisi 260 peserta dari UGM dan 740 peserta non-UGM. Terdapat 5 course yang diselenggarakan oleh UGM dalam program KMMI, yaitu Sociopreneurship, Public Speaking, Character Building, Leadership & Entrepreneurship, dan Digital Entrepreneurship. Segala kegiatan pembelajaran dapat diakses melalui platform eLOK, sistem eLearning sebagai MOOC (Massive Open Online Course) di UGM.

Kemudian Prof. Djagal memaparkan sejarah bangsa yang berkaitan dengan UGM, cita-cita nasional, dan jati diri UGM sebagai pengenalan sekaligus internalisasi nilai-nilai yang ada pada UGM agar melekat pada seluruh peserta KMMI UGM 2021. Peluncuran program KMMI juga hadir sebagai solusi memperkenalkan dan mengatasi masalah dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045. Ditegaskannya, Indonesia masih menempati urutan 82 dunia dalam Fragile States Index 2020 yang artinya masih terdapat beberapa indeks yang perlu mengalami peningkatan. Selain itu, penduduk usia kerja dan tingkat pengangguran terbuka masih menjadi masalah lain yang perlu diatasi.

“Untuk itu, dengan adanya KMMI ke depan diharapkan dapat menutup gap permasalahan bangsa dengan menciptakan lapangan kerja atau melatih kreativitas yang lain sehingga dapat memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara. Harapannya nanti anak-anak bangsa pada tahap pendidikan mendapatkan pendidikan yang baik, lalu lahir menjadi pribadi yang berintegritas, kemudian dia mengabdikan dirinya kepada bangsa dan negara sebagai pemimpin profesional sehingga mampu berkontribusi kepada negara Indonesia untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga Indonesia menjadi merdeka, bersatu dan berdaulat, adil, dan makmur.” ungkap Prof. Djagal.

Leave A Comment

Your email address will not be published.

*